Showing posts with label curhat. Show all posts
Showing posts with label curhat. Show all posts

Nov 7, 2013

Katanya Sih Gitu ...



Apakah kau pernah merasa nyaman yang amat sangat dengan seseorang?
Seseorang di sini, aku persempit lagi, adalah pacar.
Menurutmu, rasa nyaman yang seperti apa?

Aku pernah punya pacar, yang sebenernya dia sangat tidak peduli. Yup, dia ga peduli WHAT I I AM, WHO I AM dan HOW I AM. Paling tidak, perasaanku berkata demikian :p
Aku dan dia sama-sama tau. Sama-sama tau kekurangan dan sifat buruk masing-masing. Mungkin karena setiap hari ketemu kali ya. 
Udah ga sensitif lagi buat saling menghina, saling memojokan, tapi saling sayang juga dong. Chemistry-nya dapet. Katanya sih gitu ...


Sep 9, 2013

LUPA KASIH JUDUL


HALOOOOOOOOOOOOOO! \:D/

Minggu ini aku sudah mulai kuliah. Puji Tuhan banget, aku berhasil mengambil jurusan yang betul-betul aku impikan dari dulu!
PSI-KO-LO-GI. Yap! Psikologi. 
Kenapa sih pilih itu, kayak ga ada jurusan lain aja yang bagus? 
Eh, you know, masing-masing orang kan punya passionnya sendiri, ngapaiiiiiin kalo kuliah tanpa tujuan dan karena disuruh doang. Lagipula aku ada suatu kerinduan tersendiri untuk ......... rahasia :P
Aduh excited banget sumpah, semangatku seperti di re-charge. FULL. Apalagi aku sadar kalo bekerja sambil kuliah itu capek. Cari uang itu capek. Jadi, aku harus belajar sungguh-sungguh biar tidak sia-sia \o/
Kalian tahu, setiap aku kuliah dan mendengarkan dosen itu berbcara mengenai manusia, aku deg-degan. Bukan karena takut atau apa, tapi karena aku senang sekali! Aku sedang berjalan menuju cita-citaku! Puji Tuhan O:)
Oke aku amu cerita sedikit tentang kesan pertama aku di perkuliahan pertama.


Seminggu sebelum kuliah pertama dimulai, ada semacam TM dan penyambutan mahasiswa/i baru. Di hari itu kami berkelompok sesuai dengan jurusan kami masing-masing. Tentunya, dengan kebahagiaan yang membuncah seperti ombak yang akan mengahantam karang, aku duduk di belakang papan penanda, FPSI. Fakultas Psikologi. Ah, senangnya :') Kemudian setelah itu, kami masuk ruanngan untuk briefing dan pembagian KRS. Sip. Ini KRS pertamaku di semester ini.

karena ini semester 1, jadi kami belum bisa pilih-pilih KRS dan sudah ditetapkan dari kampus. Oke ga masalah. (menurutku saat itu).


Shoichi
Sabtu, 7 Sepetember 2013, adalah hari pertamaku kuliah. Tau ngga? karena mata kuliah pertama adalah jam 07.30, aku harus berangkat dari kost jam 6. 
Kenapa? 
Karena jauh. 
Kenapa pilih kampus yang jauh padahal di Menteng ada? 
Soalnya di Meruya bangunannya terlihat lebih 'kampus' dibandingkan dengan kampus yang di Menteng, yang terlihat seperti kantor. Aku pikir itu resikonya ya. 
Oke, jadi kala orang-orang masih banyak yang menikmati pagi hari di akhir pekan, aku sudah berpacu dengan waktu untuk menimba ilmu. Eseeeeeeeh :P  
Sudah berangkat early morning pun nyampe sana tetep aja jam setengah delapan alias ngepas banget. LOL. Sekali lagi, itu resiko ya :P
Sampai di kampus, aku ketemu sama teman aku (yang udah sempet kenalan pas TM) dan kami mulai cari gedung tempat kami akan belajar.Dan ternyataaaaaaaaaaa, kelas masih ditutup dan teman-teman yang lain juga nunggu di depan kelas gitu. Ajaib! *buat apa bangun sepagi itu*Yaudah deh, daripada bengong gue mulai aksi PDKT sesama maba. kenalan kesana kemari, nyapa sana-sini. Temen udah mulai banyak yang aku tau, tapi parah banget, aku sering lupa nama mereka . Gapapa :P
Dosen datang, dan kami 'rebutan' cari tempat duduk. AKu pilih di depan, bukan karena aku pengin dibilang sok rajin atau sok pintar atau apa, tapi karena cacat mataku ini. KALO DUDUK DI BELAKANG, MANA BISA LIAT TULISAAAAAAAAN :( ciyan yah. 
Nah, tragedi berawal dari sini. Jeng jeeeeeng (lebay parah!) Jadi pas di absen tuh, namaku kok ngga ada. Ternyata, ngga cuma aku, tapi hampir separuh dari vetsin biasa kelas memang ngga ad di daftar.Eng-ing-eng. Kita semua bingung. Dosennya juga. Akhirnya Pak Dosen buka daftar absen yang siang, dan nama kami ada di situ. Jadilaaaaaaaaaaah, jadwal kami salah. Tepatnya, KRS kami salah.Turun deh kami rame-rame ke TU dan langsng cetak ulang KRS.Cupu abissssssssssssssssss~Udah pindah kelas, lagi-lagi ada problem. Jadwal dosen ketuker -____-Seharusnya mata kuliah Psikologi Umum I, malah yang masuk tu dosen Psikologi Pendidikan. Hoam. 
Hari pertama, kacau.Tapi di mata kuliah ke-2, udah bener kok. Aku masuk di kelas statistik Psikologi. Welcome back, angka-angka yang keriting :O Dosennya asik. Tapi berhubung aku ngantuk banget dan laper banget akhirnya aku ketiduran bentar (padahal duduk depan -_-) gapapalah, anggap aja Pak Dosennya ngga menyadarinya :O Ini KRS yang baru:

Cuma beda di jam sama di ruangannya doang sih sebenernya ~





Hari Kedua
Aku bangun pagi lagi. Kayak hari Sabtu. Aaaaaah. Bayangkan! Selama enam bulan aku harus bagun jam segitu terus buat ngampus. Ternyata oh ternyata. Tapi harus semangat!!Ealah, apes banget, mata kuliah pertama (Bio Psikologi), dosennya malah ngga dateng. Anjrit, percuma lagi deh gue bangun pagi buta -____- mana dibela-belain ngga sarapan lagi hufffffffffffff. Bener-bener pengorabanan.Terus mata kuliah kedua adalah Psikologi Umum I (tukeran sama yang Psi. Pendidikan kemarin itu). Cuma perkenalan dan teken kontrak perkuliahan. Dosennya lumayan. Lumayan ngga enak T.T ngga asik T,TTapi sabar aja yah mungkin akan berubah seiring berjalannya waktu LOL

Hari ketiga dan hari keempat, jadwal e-learning.Minggu ini dan minggu depan sih ada tatap muka jadi nanti aku harus ke kampus jam 19.00. Semangattttttttt!!


Dari TM, briefing, dab perkenalan awal dari dosen aku jadi belajar banyak hal, dan ada beberapa poin yang menjadi pacuan dan target buat aku:
1. Ubah mindset
2. Kejar sampai S2, karena lulusan S1 cuma sebagai Sarjana Psikologi, belum disebut sebagai Psikolog
3. Ambil Psikologi Sosial
4. Ambil Magister Psikologi (belum tau mau minat yang mana)
5. Rajin kerja supaya ga ngebebanin orang tuek
6. ....
7. ....
banyak weeeeee, tapi sudah terotak xixixixi
Doakan ya! Mohon dukungannya juga!!~ :)

Aug 29, 2013

BEMO BERDEMO


BEMO BERDEMO

ADA SEBUAH BARISAN
BARISAN BERWARNA BIRU
COBA KAU TEBAK APAKAH ITU?
DIPENUHI KEPULAN ASAP
ENTAH ASAP DARI MANA SAJA
FRASE DAN KLAUSA MULAI BERCERITA
GEGAP GEMPITA NYARING BERSAHUTAN
HENTAKAN-HENTAKAN KAKI MENYERUAK
IRINGI JERITNYA BERSAHUTAN
JANGAN CEMAS!
KARAT YANG MENGHIASI TUBUH
LOGAM YANG MERENTA
MEMAKSA PENUMPANG TURUT BERDESAK
NESTAPA TAK PADAMKAN SEMANGAT
ORIENTASI PADA UANG, UANG, UANG
PEDULI APA DENGAN LETIH YANG MENDERA
QIU-QIU BERTEBARAN DIMAINKAN PAK SUPIR
REDAMKAN PENAT MENANTI PENUMPANG YANG TAK KUNJUNG DATANG
SADARKAN DIRI BAHWA TAK LAMA LAGI
TEKNOLOGI DAN TRANSPORTASI AKAN MENGGERUSNYA
UNTUNGLAH MASIH ADA SEGELINTIR ORANG LESTARIKAN
VIP, OH BUKAN, BUKAN SI MANUSIA VIP
WALAUPUN PASUKAN BIRU, BEMO, BERDERET PATUH
XENON YANG HAMPIR SEBANDING DENGAN JUMLAH BEMO
YANG TAK DAPAT KAUHITUNG LAGI SEDIKITNYA
ZAMAN SUDAH GILA, KARENA BEMO-BEMO PUN IKUT BERDEMO



JAKARTA, 2013




Aug 27, 2013

OCTOBER PLANNING: BALI!

HALOOOOOOOOOOOO! :D


Beberapa waktu lalu, ada promo dari Citilink lhooooooo~ :D
Harga tiket bating gelas. Yang biasanya minimal mencapai 6 digit angka dalam rupiah, kali ini satu digit digelindingkan dari posisinya, khusus untuk rute domestik.

Nah, kebetulan banget aku dikasih tau tentang promo itu dan nafsu jalan-jalanku langsung meningkat. Aku dan temen sekamar-kos-ku (Rini) mulai hunting tiket dan cari tanggal buat liburan.

Pertama kami cari destinasi Malang. Pengin melanglangbuana ke daerah Jawa Timur dan mencicipi Jatim Park. Sayang banget, habis -________-
Terus aku usul deh, ke Ambon aja! Ke Makassar! Ke Batam! (bzzzzz~) Ga disetujui karena kejauhan, hehehehe. Finally, kami pilih Bali sebagai our destination. 

Dengan modal nekat doang, kami pilih penerbangan ke sana pada tanggal 14 Oktober 2013 dan return-nya tanggal 16 Oktober 2013. You know what, kami berdua sama sekali buta Bali, dan ini bakal jadi petualangan kami di Bali yang pertama.


Karena ini tiket promo yang jumlahnya terbatas, kami ga bisa dapat satu flight yang sama. Jadi aku dapet yang penerbangan jam 13 WIB, dia di penerbangan jam 15 WIB (Rin, CMIIW ya, aku lupa soalnya zizizizi~)

You know what (lagi) , itu bakal jadi kali pertamaku naik pesawat sendirian. Yap, sendirian! Sebelumnya aku naik pesawat itu bareng-bareng sama temen-temenku dan pastinya aku ngekor aja di belakang. Nah, ini aku bakal sendirian dan aku takut nyasar di airport lah, takut salah pesawat lah, salah gate, aaaaak!!! XO

Oke, penginapan juga udah kami book. Akomodasi sudah OK, list tempat wisata juga udah cukup OK. Yang belum OK cuma uang sakunya hahahahaha. Well, aku sudah mulai menabung buat itu ^^ 


Doakan ya semoga aksi nekat ala backpacker ini bisa berjalan sukses dan semoga dapet pacar bule (AMIIN!!) lol XD
Bye!




KALENDER ALA INDRAH :D

I'M IN PROGRESS~


Holla!
Selamat pagi!

Aku mau cerita kegiatan(kerja)ku di sub-department yang baru.
Jadi gini. Sudah satu bulan ini aku dimutasi. Tetep kok di satu kantor, satu lantai, cuma beda bagian doang zizizizi~
Dulu kan aku ditaruh di bagian TMS (Mainframe System) selama kurang lebih 6 bulan.
Seperti yang pernah aku ceritakan di beberapa waktu lalu, di TMS, posisiku adalah sebagai Junior Software Developer (bagian Reservasi) yang kerjaannya (sebagian banyak) adalah program creation/modification. Karena sekarang ada beberapa sub-department yang membutuhkan SDM lebih banyak, aku dan sebagian dari teman-temanku diminta buat pindah.

Awalnya, kami disuruh memilih mau pindah ke mana. Semua bagian ada di sub-department TAD (Application Development).

TAD dibagi 3:

TAD 1 - intinya tuh developnya berjibaku dengan pemrograman bahasa Java dan PHP gitu 

TAD 2 - middleware/robotik (pake Java juga) 

TAD 3 - system test

You know lah, aku udah muak ga suka hal-hal yang berbau dengan pemrograman (cukuplah dengan belajar Assembler itu), jadi aku pilih masuk ke TAD 3.
Setelah beberapa tahap aku jalani (interview internal, pre-test, psikotest, TOEIC), aku dinyatakan 'lulus' terus pindahan deh ke meja kerja baru ToT
Pertamanya sih sedih banget (lebay luh) harus pisah sama yang lain. Suasananya juga beda banget, sepi. Jarang ada candaannya beuh -_-
Yaudah deh yaaaaaaa, seiring berjalannya waktu nanti :P

Di TAD 3 ini posisiku juga berubah, jadi Junior Test Engineer.
Kerjaannya?
Lumayan ringan sih dibanding jadi programmer, dan agak lebih sering ada kerjaannya dibanding pas aku masih di TMS.
Kebetulan ini lagi ada proyek dari GA buat modifikasi Web GFF-nya, jadi agak sering pulang malam dan game-game harus aku offline-kan -_____- semangat!

ini yang harus di-test sebelum launching~

ini juga~

Nah gitu, aku lagi seneng-senengnya nih di sini, aku suka kalau aku ikut terlibat dalam suatu tim, aku suka karena sering diajak meeting, aku suka sih dikasih kerjaan (bukan yang ga aku suka), aku suka karena udah mulai kenal sama orang-orang di sini.

Betul kan, seiring berjalannya waktu aja :P

Jun 3, 2013

Sepucuk Surat ke Surga



Dear Agung, my Bro,


Oi! Apa kabar? Udah lamaa banget aku gak bertemu (dihitung sejak terkahir aku melihat dirimu masih lincah) . Ya, saat itu, ketika aku pulang ke rumah, aku masih menjumpai sosokmu yang sama seperti dulu. Tinggi, kurus, namun terlihat kuat dengan balutan kulit hitammu korban sengatan matahari.
Kau masih menyebalkan, membuat aku tidak betah berada di rumah, bahkan kau sempat menyuruhku agar tidak usah pulang lagi. Sok kali, huh.

Namun ketika aku sudah berada di sini, aku tau kau merindukan aku. Benar, kan?
Sampai-sampai pada pertengahan April, tanggal 16, kau memaksaku untuk segera pulang. Maaf, aku tidak bisa langsung pulang saat itu juga karena hari sudah malam dan aku tidak mendapat tiket kereta untuk malam itu. Jadi aku pulang esok paginya.
Tapi kau tetap menyebalkan. Bahkan ketika aku pulang, kau malah terus tertidur. Tak ada niat untuk bangun untuk menyapaku. Kau tetap berbaring dengan damai di peti mati itu dan membiarkan kami tenggelam dalam kesedihan yang amat dalam.
Huf. Tak berubah ya.

Sekarang, aku merindukan dirimu. BBMku sepi, tidak ada lagi yang mengirimiku voice note aneh yang biasanya rekaman entah apa darimu. Kotak chat Facebook dan Skype seperti kehilangan satu piece bagiannya.
Huf. Menyebalkan.

Seharusnya hari ini Mama mengantarmu ke sekolah untuk melihatmu wisuda. Ya, seharusnya kau memakai jas abu-abu itu untuk wisuda hari ini. Tapi kenapa kau tak sabar? Kau terlalu cepat memakainya. Apakah undangan Tuhan sampai lebih cepat daripada undangan wisuda? Kupikir begitu.
Sedihnya.

Aku iri melihat teman-temanmu berfoto dengan cerianya, dengan bangganya, dengan gembiranya. Memakai pakaian necis dengan dandanan klimis. Aku ingin melihatmu seperti itu. Lalu aku ingin melihatmu mengenakan seragam SMA-mu.

Sayang sekali, semua itu tersimpan rapi dalam susunan rencana. Bahkan kau tak sempat mencontreng 'Ikut UN' pada To-do-list mu.
Huf. Rencana Tuhan indah.

Aku, kelaurgamu, dan teman-temanmu merindukanmu.



Salam,

<3 span="">


(03-06-13)

Feb 21, 2013

DIA = AKU ~



Kelas 1
Gadis kecil berambut keriting itu datang terlalu pagi, di saat ruang kelasnya masih kosong. Dia berjalan mendekati bangku yang sejak hari pertama ia masuk sudah dipilihnya, yaitu bangku nomor dua dari depan. Awalnya ia duduk manis, terdiam membisu, kemudian keluar kelas, lalu masuk lagi. Bosan. Di puncak kebosanannya, matanya menumbuk ke sebuah rak buku yang dipunggungi oleh kursi guru.
Gadis keriting berjalan dan perlahan ia menggeser kursi guru yang menghalangi rak buku itu. Tangannya mulai bergerak menyusuri jajaran buku-buku cerita tipis. Matanya terus membaca judul demi judul. Ia girang sekali seolah-olah telah menemukan harta karun yang tak pernah ditemukan oleh bajak laut. Ia mengambil sebuah buku berjudul Gadis Penjual Korek Api. Dibawanya buku itu ke tempat duduknya dan tak lama ia hanyut ke dalam dunia fantasinya bersama si gadis penjual korek api. Begitulah setiap pagi, rak bersama buku-buku cerita itu menjadi kawannya menunggu teman yang lain datang. Ia nyaman dengn daya imajinasinya yang tumbuh karena dongeng-dongeng itu.

Pernah suatu ketika, ia diminta untuk membacakan sebuah cerita, berjudul "Dino yang Malas". Karena terbiasa membaca cepat di dalam hatinya, ia pun bertindak demikian di depan kelas. Suaranya tidak terlalu keras dan cepat sekali ia membacanya hingga Ibu Guru berkata, "Sudah pintar membaca, ya. Sampai-sampai seperti kereta api."
Ia malu mendengarnya, apalagi teman-teman satu kelas menertawakannya. Sejak itu rasa percaya dirinya mulai berkabut.


Kelas 2
Di kelas baru gadis keriting tidak ada rak dan buku seperti di kelas 1. Namun ia tetap menyempatkan dirinya untuk singgah di kelas lamanya hanya untuk sekedar membaca atau mencari buku baru ketika ia menunggu jemputan yang biasanya selisih 1 jam lebih lama dari bel pulang. Ya, mamanya bekerja di kantor yang cukup jauh dari sekolahnya. Sedangkan bapaknya bekerja di luar kota.
Semenjak ia naik kelas 2, jarang sekali ia datang pagi. Malah pernah satu kali ia terlambat hampir 30 menit. Ketika ia memasuki lingkungan sekolahnya, sudah sangat sepi, pintu-pintu kelas tertutup dan samar-samar terdengar riuh rendah interaksi guru dengan murid. Ia berlari-lari kecil menuju ruang kelas 2. Oh tidak, itu suara Bu Ngarpiah, guru yang paling galak di sekolah itu. Dengan jantung yang berdegup sangat kencang, ia mengetuk pintu dan membukanya perlahan. Kelas yang tadinya cukup ramai, kini hening dan semua mata menatap kepadanya. Wajah si gadis keriting pucat pasi namun terlihat tegar. Ia berkata, "Maaf Bu, saya terlambat. Tadi ban motornya bocor."
Bu Ngarpiah menjawab santai namun menggelegar, "Ya sudah tidak apa-apa, tapi sekarang kamu belajar dulu ya di luar sampai nanti jam istirahat."
Oh Tuhan, gadis keriting itu dihukum buang. Ia tidak tahu harus berbuat apa dan langsung berjalan keluar lewat pintu belakang kelas. Malu sekali ia, apalagi ketika ada beberapa orang yang melintas, pasti bertanya, "Lho, kok di luar to?"
Dia hanya menjawab malu-malu, "Iya, saya terlambat tadi."
Sejak kejadian itu, ia selalu minta pada mamanya agar diantar lebih pagi dan lebih cepat daripada biasanya.

Kelas 3
Nah, tahun ajaran baru ini merupakan tahun awal diberlakukannya sistem Semester, menggantikan sistem Caturwulan. Gadis keriting tidak peduli dengan sistem itu. Yang ia tahu, mulai tahun ini pembagian rapor hanya dua kali dan itu berarti ia tak perlu melewati banyak ulangan umum.
Di tahun ini pula ada pelajaran baru, yaitu IPS dan IPA, yang sebelumnya belum pernah ia dapatkan di kelas 1 dan kelas 2. Tahun ini juga pertama kalinya ia menggunakan bolpoin dan tipe-x, benda yang tadinya hanya ia lihat di tempat pensil sang ibu.
Gadis keriting semakin giat belajar, apalagi saat belajar IPS dan seni musik.
Kedua pelajaran favoritnya ini selalu menjadi bahan pembicaraan ketika di rumah. Mungkin mama dan nenek, bahkan pembantunya sampai bosan mendengarkan cerita yang itu-itu saja. Namun ia tak peduli.
Ia pun semakin kritis dan suka bicara. Bertanya apa saja yang ingin ia tanyakan. Bapak gadis ini sampai menjulukinya anak cerewet. Ia tak peduli, malah bangga dengan sebutan itu. Aneh.
Pertama kalinya ia diajak oleh kakak kelasnya untuk join grup marching band di sekolahnya. Menurutnya keren, jadi ia mau, meskipun hanya menjadi penari saja. Ia senang sekali karena sering ikut di beberapa karnaval dan perlombaan.

Suatu ketika, ia duduk bersama dengan teman laki-laki yang terkenal nakal dan jahil. Sebut saja Bombom. Ia terpaksa duduk bersamanya di bangku paling belakang karena hanya disitu lah bangku yang masih tersedia.
Tiba-tiba, Bruk!
"Aduh sakit tau!!"
Gadis keriting didorong oleh Bombom hingga terjatuh dari kursinya. Bombom dan teman-teman lain yang berada di dekat situ menertawakannya seolah-olah itu adalah tontonan sirkus. Sejak saat itu si gadis keriting membencinya dan takut apabila berada di dekatnya.

Kelas 4
Setahun berlalu dan meninggalkan banyak kisah konyol. Kini ia berada di tingkat 4, merasa hampir menadi senior karena sudah mempunyai 3 adik angkatan. Di tahun ini juga, tingkahnya sudah seperti ABG saja. Menyukai dan merasa disukai seseorang. Ya, ada siswa baru berasal dari luar kota, sebut saja Gororo. Gororo berbadan cungkring, putih, dengan rambut sasak. Seragamnya 1 ukuran lebih besar daripada ukuran badannya. Setiap hari dia membawa sepedan dalmationnya ke sekolah. Memang sih, rumahnya cukup dekat.
Entah ada angin apa tiba-tiba terdengar gosip bahwa Gororo menyukai Si Gadis Keriting. Wah, semenjak itu mereka berdua menjadi bahan olok-olokan satu kelas. Rasanya malu sekali jika si gadis keriting bertemu dengan Gororo. Apalagi jika kebetulan dimasukan ke dalam satu kelompok belajar.
Banyak tangan-tangan jahil yang mencorat-coret papan tulis dan buku mereka dengan tulisan "Gororo love keriting", dan sejenisnya.
Astaga, anak-anak.

Seperti sebelum-sebelumnya, Gadis kertiting tidak mau kalah dengan saingannya. Sebut saja Dara. Baik dalam nilai akademik, ranking kelas, les, bahkan barang-barang.
Ketika Gadis Keriting pulang dari berkunjung ke rumah Dara dan melihat ada Electone (alat musik semacam organ), ia langsung merengek-rengek minta dibelikan. Orang tuanya hanya menggeleng-geleng, menolak, karena baru bulan lalu ia juga memaksa minta dibelikan komputer.
"Huh, Mama sama Bapak pelit! Masa Dara aja punya, aku enggak? Dara juga les tuh, makanya pintar main musik. Nggak kayak aku!"  rengekan memaksa seperti itu sering terlontar dan membuat pekak telinga Mamanya. Akhirnya, dibelikan pula lah ia sekaligus dileskan di Yamaha Music Course.
Les ini itu dituruti, minta ini itu dituruti. Sudah puaskah, hai Gadis Keriting yang manja?

Kelas 5
Beberapa langkah lagi menuju seniornya senior. Di kelas 5 ini sekolah si gadis keriting sudah mengadakan pelajaran tambahan sepulang sekolah. Hal ini berguna agar ketika murid-murid sudah memasuki kelas 6, ia sudah terbekali dan sudah terbiasa dengan adanya jam pelajaran tambahan.
Gadis keriting cukup senang karena waktunya di sekolah mejadi lebih panjang. Itu berarti waktu bertemu dengan teman-temannya menjadilebih lama.
Ada murid baru juga, sebut saja Alvino. Dia juga berasal dari luar kota. Seorang keturunan Tionghoa, sipit, putih, dan terlihat cool. Namun si gadis keriting tidak tertarik. Ia masih bertahan dengan olok-olok "Gororo love keriting" karena Gororo memang sangat baik kepadanya, bahkan memberi walau tidak diminta.
Si Gadis Keriting tak pilih-pilih teman, baik itu laki-laki atau perempuan, ya sama saja. Bagaimana tidak, hanya ada 9 perempuan termasuk dirinya di antara 30an murid kelas 5.
Sudah dari kelas 3 dia tidak mau dijemput oleh orangtuanya, kecuali jika ia sedang malas. Ia terpengaruh oleh ajakan teman-temannya untuk pulang sendiri naik angkutan umum. Meskipun awalnya dilarang, namun setelah dipertimbangkan akhirnya disetujui juga.
Sebenarnya ada beberapa alasan ia tidak mau dijemput lagi: 1. Jika Mamanya yang jemput, ia harus rela tinggal sendirian di sekolah karena si Mama lama sekali datangnya, 2. Jika Bapak yang menjemputnya, ia harus rela tidak bermain dulu di sekolah bersama kawan-kawannya karena Si Bapak sudah standby di depan sekolah bersama motornya ketika bel sekolah belum berbunyi sekalipun. Great, 3. Terkadang ia dicap sebagai anak mami karena selalu diantar jemput.
Nah, itulah mengapa si gadis keriting lebih memilih pulang naik angkutan umum.

Demikian juga ketika ada ekstrakurikuler marching band. Ia lebih suka berangkat naik sepeda. Hampir semua anak yang mengikuti ekskul itu membawa sepeda. Apalagi kakak kelasnya. Cool. Sehabis latihan juga bisa bersepeda bareng-bareng di lapangan sekolah. Di grup marching band ini si gadis keriting sudah bukan seorang penari lagi, namun ia dipilih menjadi pemain balera sejak kelas 4.

Kelas 6
Ini dia tahun terakhir gadis keriting di sekolah dasar. Mengingat hal ini ia sempat sedih karena harus berpisah dengan teman-temannya. Apalagi ketika ia menanyai satu per satu teman-temannya, “Kamu mau ngelanjutin ke SMP mana besok?” Hanya satu orang yang ingin masuk ke sekolah lanjutan yang sama dengannya. Namanya Ron (bukan nama sebenarnya). Nah, Ron adalah idola si gadis keriting. Menurutnya, Ron adalah laki-laki terganteng di sekolah ini. Bahkan sempat ada konflik dengan adik kelas yang juga menyukai Ron. Aduh, dasar anak-anak.
Lucunya, meskipun satu kelas, Ron dan si gadis keriting saling berkirim surat. Surat itu tidal langsung diberikan kepada yang bersangkutan melainkan lewat perantara. Orang yang menjadi perantara itu adalah sahabat Ron, sebut saja Dandi. Setiap habis mengantarkan surat, Dandi selalu dibelikan jajan. Astaga masih kecil sudah pintar bernego. Berkat bantuan Dandi, akhirnya si gadis keriting mendapatkan pujaan hatinya. Mereka berpacaran. Ah, lebih tepatnya berteman dekat, kan? Karena berstatus pacaran ketika masih SD adalah hal yang tabu dan tak layak diperbincangkan.
Kegiatan di kelas 6 lumayan dinikmati oleh si gadis keriting. Mulai  dari penataran dokter kecil, pramuka, lanjutan pelajaran tambahan, lomba mata pelajaran, lomba paduan suara, lomba marching band, try out, hingga latihan ujian praktek.
Gadis keriting itu kerap ditunjuk oleh guru untuk mewakili sekolah dalam mengikuti beberapa lomba. Baik yang berkelompok seperti paduan suara, cerdas cermat dokter kecil, maupun individual seperti lomba berbahasa Indonesia, lomba mengarang, dan sebagainya.
Kalah menang sudah biasa, namun beberapa piala pernah ia sabet dan diberikan kepada sekolah dengan bangganya. Menurut wali kelas dan beberapa guru yang pernah mengajarnya, si gadis keriting lebih menonjol dalam bidang bahasa namun kurang ahli dalam keterampilan tangan dan seni suara.

Ujian akhir pertama dalam hidup si gadis keriting terlewati sudah. Ia cukup puas dengan NEM yang ia dapat, sehingga ia dapat masuk ke SMP keinginnannya. Ternyata hanya ia sendiri yang terdampar di sekolah lanjutan itu. Kehidupan barunya akan segera dimulai dari nol lagi, dengan teman-teman baru yang belum pernah ia temui sebelumnya.

**

Ya, itulah cerita tentang gadis keriting di masa SD-nya. Gadis keriting itu adalah aku. Aku yang sudah lebih dari 6 tahun meninggalkan seragam putih merahku. Aku yang kini sudah cukup bosan dengan sesuatu yang disebut dengan pelajaran. Aku yang sudah tak semanja itu lagi sejak adikku bersikap lebih manja dari aku.
Hanya sepenggal yang bisa diceritakan, karena 6 tahun sekolah di sana itu bisa dijadikan sebuah buku apanbila ditulis mendalam, termasuk menceritakan kehidupan masa kecilku.
Kau tau, aku merindukan masa-masa itu. Rindu sekali ketika masih minta dibelikan buku tokoh dunia, komik, dan mainan-mainan yang mudah rusak itu. Rindu ketika aku merasa senang saat pembantuku cuti (itu membuat mamaku tinggal di rumah lebih lama). Rindu ketika aku dipaksa tidur siang oleh nenekku yang siaga dengan sapu lidinya. 

OH YES I REALLY MISS MY CHILHOOD ~~
Copyright © 2014 WELCOME TO MY WORLD !