Showing posts with label film. Show all posts
Showing posts with label film. Show all posts

Jan 2, 2014

[REVIEW]: LASKAR PELANGI 2 - EDENSOR

Hai! Jumpa lagi ya.
Hari ini aku mau kasih sinopsis dan sedikit review tentang film yang udah aku tonton (ngebet banget nungguinnya :p ). Film yang diangkat dari tetralogi Laskar Pelangi, yaitu Edensor, ini dibintangi oleh Lukman Sardi (as Ikal) (as Arai) , dan Astrid Roos (as Katya). 

Diceritakan bahwa Ikal dan Arai berhasil melanjutkan kuliahnya di Universitas Sorbonne, Paris. Beasiswa yang mereka dapatkan ikut mewujudkan satu per satu mimpi mereka tentang masa depan. Di Sorbonne, Ikal mengambil jurusan Ekonomi sedangkan Arai mengambil Biologi. Sesuai dengan cita-cita masing-masing.

Awal kedatangan mereka di Paris tidak selancar yang diperkirakan, karena masalah keterlambatan konfirmasi yang menyebabkan mereka sempat 'menggelandang' di tengah salju. Namun hal itu tidak mematahkan semangat mereka, meskipun Ikal hampir mati  oleh hipotermia dan berhasil diselamatkan oleh Arai dengan mengubur Ikal dalam gundukan humus. Di sini terlihat sekali ikatan kekeluargaan mereka.

Setapak demi setapak jalan menuju mimpi sudah mereka lalui. Bersama kawan-kawan baru yang unik, mereka menjalani suka duka merantau di negeri orang. Manooj (dari India), Gonjales (dari Meksiko) dan Ninocchka (dari Georgia). Mereka tergabung dalam Pathetic Four, kelompok paling terbelakang dan harus mengejar ketertinggalan. Disebut paling terbelakang, yah karena mereka (memang) kurang berhasil menonjolkan keunggulannya di kampus. 

Sebenarnya penghasilan mereka cukup untuk hidup sederhana di Paris. Tapi mereka sangat ingin untuk membuat orangtuanya bahagia dan bangga. Di tengah kuliahnya, Ikal bersama Arai bekerja keras apa saja, menjadi pelayan hingga mengamen di jalanan, agar bisa mengirimi uang untuk orang tua mereka di Belitung. Selain itu, ada keinginan mereka untuk dapat keliling Eropa sampai Afrika (sekaligus obsesi Ikal untuk bertemu A Ling, cinta pertamanya kala masih kanak-kanak). Tapi ada hal lain yang membuat Ikal dan Arai cemas. Ini tentang timah yang makin melorot dan lahan Belitung yang tak bisa ditanami. Ayah Ikal menyurati mereka dan berharap, anaknya bisa menjadi ahli pupuk dan apoteker. 

Kehidupan cinta Ikal di Paris menambah bumbu dalam kisah perjalanan anak Belitung ini. Katya, primadona kampus, memilih Ikal sebagai kekasihnya. Padahal tak pernah sekali pun Ikal berani berharap kepadanya, mengingat begitu banyak laki-laki tampan dan populer yang selalu ditolak Katya. Rezeki tak ditolak, Ikal menerima Katya dan mereka pun menjalin cinta.
Arai menunjukan sikap tak setuju dan berkali-kali mengingatkan Ikal agar tidak terlena dengan urusan cinta. Apalagi setelah Arai mengetahui bahwa nilai semester Ikal turun drastis. Tak suka dengan sikap Arai yang dianggap terlalu mencampuri urusan pribadinya, naiklah emosi Ikal. Arai sangat kecewa dengan sikap Ikal yang demikian, dan dia berkata bahwa mulai detik itu ia tidak akan peduli lagi dengan kehidupan Ikal.

Apakah Ikal dan Arai tidak akan kembali lagi seperti dulu? Lalu bisakah mereka mencapai semua impian mereka di Sorbonne dengan masalah-masalah yang ada? Dan bagaimana dengan cinta Ikal, apakah akhirnya ia bersama Katya atau kembali pada A Ling?
You should watch it, guys!


----------------------------------------------------------

Well, awalnya aku pikir film ini akan dibuat hampir sama dengan novel aslinya, Edensor. Tapi ternyata tidak semua bagian diangkat ke film. Yah kurang dari 90% sih huhuhu aku agak kecewa. Bagian yang 'hilang', misalnya ketika Ikal dan Arai kelilng Eropa sampai Afrika untuk mengisi liburan dan sekaligus mencari A Ling, dan akhir cerita yang mengisahkan Ikal berhasil ke suatu tempat yang bernama Edensor. Yaaaaaaah, kalo ada pasti kan bakal keren banget sih hehehehe

Overall, film ini udah OK sih, dapet banget feelnya ketika ada seteru antara Ikal dan Arai dan ketika hubungan Ikal dengan Katya sedang complicated. View kota Parisnya juga dapet kok, dan yang jelas banyak adegan yang bikin ketawa ^^


Dec 27, 2013

[REVIEW]: SOEKARNO


Hai! Hari ini aku mau review film Soekarno yang lagi booming di penghujung tahun ini. Sori banget ini termasuk latepost karena aku lagi sibuk males ngeblog :P

OK, siapa sih  yang nggak tau Soekarno? Pentolan bangsa Indonesia yang juga merupakan Proklamator ini membuat sejarah Indonesia menjadi semakin berwarna dan mampu mebangkitkan semangat patriotisme ketika berpidato. Film ini menceritakan kehidupan Bung Karno, dari saat beliau masih kanak-kanak, memulai belajar pidato, menjadi seorang pemimpin, dan juga kehidupan keluarga serta asmaranya.


Bung Karno, sewaktu kecil bernama Kusno. Namun karena beliau sering sakit-sakitan, maka orangtuanya *yang menganut adat Jawa* memutuskan untuk mengganti nama Kusno menjadi Soekarno. Nama yang besar, menurut ayahnya, dan memang benar adanya. 

Soekarno kecil tumbuh di lingkungan priyayi sehingga pada saat itu ia dapat bersekolah dan berkomunikasi dengan orang Belanda. Bahkan diceritakan pula ia menyukai seorang gadis Belanda namun ayahnya tak setuju karena ia harus giat belajar. Soekarno tidak menyerah, bahkan berniat untuk melamar gadis belanda itu. Sayang sekali ayah si gadis menolaknya mentah-mentah dengan alasan Soekarno adalah orang pribumi yang tidak pantas bersanding dengan kaum Belanda seperti mereka. Soekarno marah dan dari sinilah dia bertekad untuk menaikan derajat orang pribumi.

Sejak remaja, kemampuan Soekarno dalam berpidato sudah terlihat sangat baik. Ia sering mengikuti ayahnya berpidato dan berlatih sendiri ketika malam hari. Ini yang membuat Soekarno percaya diri dan mampu memikat hati orang yang mendengarkan pidatonya.

Ketika dalam masa pembuangan di Bengkulu, Bung Karno sempat mengajar di sebuah sekolah Di sinilah ia bertemu Fatimah, yang merupakan muridnya. Kala itu Bung Karno sudah beristri (Inggit), dan Fatimah merupakan teman sekelas anaknya. Keinginan Soekarno untuk menjadikan Fatimah sebagai istrinya membuat kehidupan rumah tangga dengan Inggit menjadi renggang dan tidak harmonis. Juga mengakibatkan Bung Karno uring-uringan dan tidak fokus pada kegiatannya. 

Bung Karno bersama sahabatnya yang kalem namun tegas dan cerdik, Bung Hatta, serta kawan-kawannya giat melancarkan gagasan-gagasan, ide, dan aksi untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Dari ketika Belanda masih menduduki Indonesia hingga Jepang mengambil alih kekuasaan, semangat mereka tidak padam meskipun tak sedikti juga konflik turut mewarnai proses tersebut. Meskipun Bung Karno pandai memikat hati rakyat, ada saja orang yang tidak menyukai cara Bung Karno mengatur strategi. Lamban, menurutnya. Ada yang bilang juga, beliau sebenarnya antek Jepang.

Proses demi proses dilalui, halangan dan rintangan teratasi, akhirnya sampailah pada puncaknya, ketika Jepang mengaku kalah yang menyerahkan kekuasannya kepada Indonesia. Sepenuhnya.

Bagaimana Bung Karno dan Bung Hatta menyikapi kondisi yang nano-nano seperti itu? Apakah keadaan berjalan selancar yang kita bayangkan? Lalu bagaimana dengan kisahnya dengan Inggi dan Fatma? Coba tonton aja dari awal sampai akhir ^^


---------------------------------------------

Aku nonton film ini di hari pertama, 11-12-13. Yup tanggal cantik buat film cantik ^^ Bioskop full! Dan banyak orang lanjut usia yang ikut nonton loh.
Menurutku film ini bagus (banget), karena ini salah satu cara untuk membangkitkan rasa nasionalis kita sebagai kaum penerus bangsa. Malu banget deh kalo kita masih males buat upacara, padahal dulu susah banget cari kesempatan untuk bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan mengibarkan bendera merah-putih. Banyak kata mutiara yang keluar dari Bapak-Bapak kita kala itu, yang bikin kita terdiam dan berpikir. Adegan yang bikin hati bergetar dan merenung. 
Ohya. sebelum film ini dimulai, kita diminta untuk berdiri dan menyanyikan lagu Indonesia Raya loh. Secara keseluruhan, ini film recomended banget. Buat yang belum nonton, ayo nonton sih. 


Note: Klik DI SINI untuk masuk website nya :)

Dec 12, 2013

[REVIEW]: 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA


99 Cahaya di Langit Eropa. Hmmm, kalo dilihat dari judulnya, apa yang kalian bayangkan? Aku sih ngebayangin film itu sejenis Edensor. Yah cerita tentang orang Indonesia yang di luar negeri itu. Tapi, sebenernya apa sih?



Memang betul, film yang diangkat dari novel yang berjudul sama ini mengisahkan tentang pasangan muda yang tinggal di Wina, Austria. Rangga (suami) mendapat beasiswa di sini, sehingga mau tidak mau Hanum (istri) ikut mendampingi sang suami. Awalnya Hanum merasa sangat excited tinggal di kota Mozart ini. Jalan-jalan, mengumpulkan foto, dan menikmati suasana barunya. Beberapa lama dia merasa bosan karena tidak ada kegiatan lain, sehingga mulailah ia mencari sebuah tempat kursus bahasa Jerman.

Hari pertama masuk kelas, ia bertemu dengan seorang wanita Indonesia yang berkerudung, namanya Fatma Pasha. Fatma mempunyai seorang anak perempuan bernama Aisya yang sering diolok teman sekelasnya karena mengenakan kerudung dan dianggap sebagai keturunan Kara Mustafa.  Gurunya pun seringkali menyarankan agar Aisya melepas kerudungnya itu. Namun sebagai muslim, baik Aisya maupun Fatma, tidak membiarkan hal ini terjadi.


Hanum, Fatma, dan Aisya berkawan akrab. Hanum sering diajak Fatma untuk bepergian mengunjungi tempat-tempat bersejarah Islam di Wina. Hal ini membuat Hanum kembali betah tinggal di Wina dan melunturkan niatnya untuk kembali ke Indonesia. Banyak tempat yang mereka kunjungi, banyak hal menarik yang baru Hanum ketahui.

Kehidupan Rangga di kampus tidak semulus yang dibayangkan. Sebagai umat minoritas di Wina, film tersebut menceritakan, ia kesulitan mencari tempat untuk menjalankan ibadah, menyesuaikan jadwal sholat Jumat dengan ujiannya, dan mendapat makanan yang halal. Ditambah lagi terjadi konflik dengan temannya yang mempunyai rasisme cukup tinggi namun juga ingin tahu. 

Jadi, apa sajakah misteri sejarah Islam yang ada di Wina? Mengapa Fatma dan Aisya sangat ingin bertahan dengan hiijabnya padahal seringkali ditolak oleh masyarakat? Dan apakah hubungan Rangga dengan teman dan kuliahnya dapat teratasi?
---------------------

Menurutku pribadi, sebagai non-muslim yang menontonnya, film ini agak terlalu vulgar dalam ber-SARA. Jadi kalo kamu termasuk orang yang sensitif dalam hal beginian, lebih baik gausah nonton hehehe. Tapi secara keseluruhan aku bilang film ini bagus, sarat edukasi baik itu tentang sejarah maupun toleransi. Aku juga terpacu semangtnya buat kejar beasiswa ke luar negeri (amin). 

Oh iya, di bagian terakhir ada Fatin lho hahahaa, tapi ya gitu deh dia ceritanya lagi bikin video klip terus ketemu Hanum sama Fatma. Udah gitu doang :P
Buat kalian yang muslim, aku rekomendasiin film ini deh, biar wawasan kalian tentang Islam jadi lebih luas, dan jadi lebih bersyukur karena beribadah di Indonesia lebih leluasa. So, jangan malas beribadah, guys ^^


***


[REVIEW]: SOKOLA RIMBA

Sokola Rimba. Dalam Bahasa Indonesia, sokola artinya sekolah. Kalo gak salah itu adalah bahasa Jambi #CMIIW. Film ini bercerita tentang kisah Butet Manurung yang udah bertahun-tahun menjadi pengajar honorer yang berkutat dengan anak-anak pedalaman. Waktu pertama lihat ada tulisan "Based on true story: Butet Manurung, aku langsung excited, karena sebelumnya aku udah pernah baca artikel tentang Kak Butet di Majalah Bobo edisi berapa gitu aku lupa, pastinya ketika aku masih SD. Hehehe gak nyangka ya, akhirnya ada yang 'peduli' untuk mempublikasikannya lagi lewat film :)

Jadi Kak Butet bekerja di sebuah lembaga masyarakat di Jambi. Dia menjadi seorang guru untuk anak-anak pedalaman, yang sangaaaaaaaaaaat pedalaman. Jauh dari peradaban, kampung di tengah hutan rimba. Masih primitif! Tapi di situ ceritanya mereka bercakap-cakap pakai Bahasa Jambi campur Bahasa Indonesia. Ada subtitlenya kok ^^
Butet berada di hutan kurang lebih 1 minggu, kemudian kembali kota. Lalu beberapa hari kemudian ke hutan lagi. Berbekal tas ransel besar dan satu buah papan tulis sederhana ikut dalam gendongan di punggungnya.

Yang diajarkan sederhana, yaitu baca tulis dan hitung. Dia ingin agat anak-anak di rimba minimal dapat membaca supaya tidak terus menerus dibodohi oleh para penebang yang mencari keuntungan sendiri. 

Awalnya Butet mengajar anak-anak di Hulu  Sungai Makekal. Suatu ketika ia terserang malaria dalam setengah perjalanannya menuju rumah orang rimba, dan diselamatkan oleh seorang anak dari Hilir Sungai Makekal. Namanya Bungo. Sebenarnya Bungo sudah lama memperhatikan Butet mengajari anak-anak di Hulu, tapi ia merasa ragu untuk ikut bergabung.
Butet menyadari hal itu dan dia mulai melancarkan aksi pendekatan untuk dapat mengajar di Hilir Sungai Makekal. Namun keinginannya tidak mendapat respon yang baik dari tempat kerjanya, sehingga Butet nekat melakukan 'ekspedisi pengajaran'nya sendiri tanpa izin dari tempat kerja. 

Orang Rimba di Hilir antusias menerima Butet sebagai guru di sana, tapi para ibu tidak menyukainya. Mereka menganggap kedatangan Butet, pensil, dan buku adalah suatu kutukan. Apalagi setelah tetua suku mereka meninggal. Butet diusir dari Hilir. Bungo yang mempunyai semangat tinggi untuk belajar membaca tidak membiarkan hal itu terjadi. Dia kabur dari kampungnya dan terus belajar bersama Butet. Rupanya ada sesuatu yang mendorong dia untuk bisa membaca. Bungo menyimpan sebuah surat perjanjian antara penebang dengan orang rimba di Hilir. Bungo tidak mau terus-terusan diperdaya oleh orang luar.

Nah, jadi bagaimana akhirnya? Apakah Bungo bisa menaklukan surat perjanjian itu? Lalu bagaimana nasib Butet yang dianggap membawa kutukan bagi orang rimba?

--------------------------

Menurutku film ini bagus, tema edukasinya memacu ktia buat belajar. Mereka aja giat belajar masa kita yang punya fasilitas jauh lebih baik malah malas?
Hm, banyak bagian yang memainkan emosi. aku sempet ngerasa 'ngenes' dan yah terharu pas nonton ini :"
Seandainya ada banyak Butet di Indonesia, yang peduli dengan pendidikan suku pedalaman ......... 


***

Feb 13, 2013

[REVIEW]: MAMA

Melanjutkan yang sebelumnya ...

Film 2
MAMA

Sepintas dari judulnya kelihatan seperti film keluarga. Tapi ga sikron dengan covernya yang hmmmmm bisa bikin bulu kuduk disco darurat.
Jadi gini. Di awal film diceritakan ada seorang ayah yang sudah membunuh rekan bisnis dan isterinya. Membunuh rekan bisnis mungkin karena ada faktor X ya, tapi kalo membunuh istrinya kayaknya karena ga sengaja gitu deh.
Nah terus si Ayah itu mengajak dua anak perempuannya, Victoria dan Lilly, pergi entah kemana (ga diketahui). Tapi apesnya, mereka jatuh ke jurang. Untunglah di sana ada sebuah rumah kosong jadi mereka bisa menghangatkan diri di situ. Eh si Ayah ini psikopat kali ye, dia mencoba buat menembak anaknya itu. Pas udah mau njedorin, ga tau datang darimana, ada sesosok makhluk yang mencengkeram dia dan akhirnya mati deh.
Selama 5 tahun kedua anak itu hidup hanya berdua di rumah kosong itu.
Sampai suatu saat, saudaranya (Lucas) menemukan mereka dan berniat mengadopsi. Victoria dan Lilly menjalani terapi psikologi karena keadaan psikologis mereka tidak berkembang dengan baik. Iyalah, selama 5 tahun hidup berdua, padahal mereka masih di bawah umur. Ketika diterapi semacam hipnotis itu, Victoria cerita kalo selama ini ada yang merawat dia. Dipanggilnya Mama.
Memang sih, ketika di rumah, banyak banget kejadian aneh yang terjadi. Di kamar, Lilly main tarik-tarikan gorden, padahal Victoria lagi di luar. Nah lho?

Kekasih Lucas, Annabel, juga merasakan hawa yang berbeda ketika Victoria dan Lilly tinggal bersama mereka. Banyak hal yang menakutkan dan tidak masuk akal bagi Annabel.
Samapi pada akhirnya Annabel menyadari ada sesuatu yang terjadi dan ikut dibawa kedua anak itu dari rumah kosong.
Setelah diselidiki, dibantu oleh psikolog dan orang yang memegang arsip rumah sakit jiwa, ternyata diketahui bahwa ada seorang wanita tidak waras yang kabur dan menculik bayi. Dia dikejar oleh warga karena wanita itu juga telah membunuh suster. Dia berlari hingga sampai di ujung tebing. Tanpa pikir panjang lagi ia terjun ke danau sambil tetap menggendong bayinya. Namun sayang, ada dahan pohon sehingga tubuhnya tercabik dan bayinya tersangkut di sana.
Di duga arwah wanita itu mencari-cari si bayi dan akhirnya dia menemukan Victoria beserta Lilly di rumah kosong tersebut.
Nah, bagaimana kelanjutannya? Apakah Victoria, Lilly, Lucas, dan Annabel terlepas dari teror Mama? Apakah Mama dapat menemukan kembali bayi yang dicarinya?

Mendingan nonton dulu aja filmnya. Buat yang emang seneng banget sama film bergenre horor, ini wajib masuk list kamu :D
Beberapa scene:


Feb 12, 2013

[REVIEW]: HASEL&GRETEL WITCH HUNTER

Dalam waktu satu minggu ini, ada 2 film bagus yang udah aku tonton.
Film pertama yaitu Hansel & Gretel: Witch Hunter (3D) .
Sedangkan film kedua adalah Mama.
Ga tau kenapa tiba-tiba aku jadi suka nonton film. Memang ga sayang uang, soalnya untuk kesenangan diri sendiri juga kok. Tapi jangan sering-sering juga kali ya ~
Tahun ular kali ini emang diawali dengan banyak film bagus yang nangkring di 21 atau XXI. Didominasi film luar, aku yakin beberapa bulan ke depan uangku bakal cepet habis cuma buat bolak-balik ke bioskop.
Film yang lagi pengin banget aku tonton selanjutnya adalah Les Miserables.

Oke ga usah banyak basa-basi lagi, aku mau kasih sedikit ulasan tentang film-film yang udah aku tonton itu. Aku recomend banget deh buat kalian tonton juga.

Film 1
HANSEL & GRETEL: WITCH HUNTER (3D)

Dilihat dari judulnya, aku membayangkan film ini pure menceritakan tentang Hansel dan Gretel menurut karya H.C. Andersen. Bedanya hanya pada tampilan kartun yang ditransform jadi manusia. Ternyata dugaanku meleset cukup jauh. Awalnya memang menceritakan kisah aslinya, lengkap dengan rumah kuenya. Tapi kok cepet banget penyihirnya mati? Kok gitu aja? Eh ternyata itu baru awal alias intronya doang. Okesip lanjut.
Film ini menceritakan kelanjutan dari Hansel & Gretel kartun. Jadi, ceritanya di sini mereka sudah dewasa dan dikenal sebagai pemburu penyihir jahat karena semenjak kejadian di rumah kue, mereka banyak membunuh penyihir.
Suatu ketika, di sebuah kota, ada peristiwa penculikan anak-anak dan ada seorang wanita yang dituduh sebagai penyihir jahat itu. Namanya Mina.
Hansel menyatakan bahwa Mina bukanlah penyihir hitam dan kemudian petualangan Hansel & Gretel pun dimulai.
Mereka mencari penyihir dan anak-anak yang diculik sampai ke dalam hutan. Dan memang benar, mereka diculik oleh penyihir hitam untuk memenuhi syarat ritual. Ritual itu mengharuskan para penyihir untuk menculik 12 anak yang bulan lahirnya dari Januari sampai Desember.
Pertarungan demi pertarungan terjadi. Sampai pada akhirnya, puncak pertarungan ada ketika tinggal satu anak yang kurang, yaitu dia yang lahir pada bulan April.
Pertarungan sengit tak terelakan, namun Hansel dan Gretel tak hanya berdua. Mereka dibantu oleh beberapa orang lagi, yang salah satunya adalah penggemar berat mereka (lupa namanya) .
Ada pula sebongkah seorang sesosok ogre, yang notabene hanya patuh pada penyihir, ikut membantu mereka melawan penyihir hitam. Lah, jadi? Hansel & Gretel itu penyihir juga? Sebenarnya orang tua mereka kenapa tega membuang mereka ke hutan sih? Bagaimana nasib anak-anak itu, apakah pada akhirnya mereka berhasil menjadi korban ritual?

Penasaran kan?
Nah makanya nonton aja, dijamin ga nyesel deh. Apalagi kalau nonton versi 3D-nya. Makin seru karena sound dan grafiknya keren banget!

Beberapa scene :





Copyright © 2014 WELCOME TO MY WORLD !