Jun 16, 2015

[TRIP] THAILAND: PHUKET (DAY 2)

Day 1 (Touch Down Phuket)


DAY 2 (4 JUNI 2015)

Agenda: 1 Day Tour – Phi Phi Islands

Hari kedua di Phuket ..
Jam 6 pagi kami udah bangun dan bersiap mandi. Rencananya, kami akan dijemput oleh driver tour di penginapan jam 8 pagi. Ohya, untuk tour ini kami dapat promo dari RassadaPier.com , di mana harga paket tur (Phi-Phi + Koh Khai + Monkey Beach) mendapat diskon hampir 50% . Paket ini udah termasuk  Big boat, long tail boat, round trip transfers, lunch, snorkeling gear, life jacket, soft drink, buah, insurance, dan guide berbahasa Inggris. Selengkapnya di sini.

Ternyata kami dijemput lewat dari jam 8 karena drivernya harus menjemput penumpang lain dan agak kesulitan mencari lokasi penginapan kami. Jemputan berupa minibus (mirip seperti airport bus), dan kami adalah penumpang terakhir yang dijemput. Di dalam udah ada 7 orang anggota tur lainnya. Jadi di dalam mobil total 10 orang. Perjalanan dari Erawadee ke Rassada Pier tidak terlalu lama, kurang lebih 30 menit karena jalanan yang cukup sepi dan tidak banyak kena lampu merah.

RASSADA PIER

Sampai di dermaga Rassada, kami melakukan registrasi dan pembayaran. Karena kami sudah pesan, jadi kami hanya menunjukan bukti pembayaran (voucher) yang sudah diberikan lewat email. Voucher itu kami berikan ke petugas dan kami membayar sesuai dengan harga yang tertera. Kami diberikan stiker yang harus dipasang di baju, sebagai identitas rombongan F1. Di boat juga diberikan life jacket yang belakangnya ada tulisan F1.
Destinasi pertama adalah Khai Nok Island. Aku lupa berapa lama perjalanan menuju Khai Nok, karena ga berasa perjalanannya. DI boat itu ada TV, ada minibar yang bisa kita ambil softdrinknya secara free. Ber-AC juga, jadi nyaman banget di dalam kapal. Sama sekali ga bikin mabok laut.



KHAI NOK ISLAND

Sampai di dekat Khai Nok Island, boat berhenti, tapi ga di pinggir pantai. Dari boat kami harus pindah ke long tail boat untuk mencapai pinggir pantainya. Life jacket harus dipakai, dan diusahakan tidak usah membawa banyak barang karena bakal ribet banget nantinya. Bodohnya aku, aku lupa bawa sandal dan terpaksa harus merelakan sepatu kainku basah dan penuh dengan pasir -_-


Pasir pantai Khai Nok lembuuuuuuut banget, warna kuning keputih-putihan. Jangan lupa pakai sunblock karena matahari bener-bener bersinar terik tepat membakar tubuhmu. Pakai topi lebar dan kacamata hitam kalo perlu. Di meetingpoint, kami dibagikan satu-satu perlengkapan snorkeling. Kami diberi waktu 1 jam di pantai itu. 


Menurutku, di pantai itu kurang enak buat snorkeling, karena pantainya dangkal dan harus menuju ke tengah laut untuk bisa bersnorkeling. Jadi di situ kami hanya foto-foto saja dan bermain pasir serta air. It was lovely! Ah, kalo ingin duduk di kursi payung, pastikan kalian dari awal sudah menggunakan kursi itu. Aku dan Runi iseng berteduh sebentar menunggu balik ke big boat. Sialnya, datang seorang bapak yang menagih kami uang untuk membawar sewa kursi itu. 150 Baht untuk 2 orang. Padahal kami cuma menumpang sebentar -_-



MAYA BAY - VIKING CAVE

Next, kami balik naik long tail menuju ke big boat. Dari situ kami dibawa untuk melihat-lihat pemandangan di sekitar Phi Phi Lay Island, Loh Sa Mha Bay, Pi Leh Bay, dan Viking Cave. Kami tidak turun dari boat, hanya melihat pemandangan dari atas kapal yang terus melaju menuju Monkey Beach. Pemandangan yang didapat bukan main indahnya, tebing-tebing yang berjajar, didominasi warna coklat dan hijau. Air lautnya pun berwarna hijau seperti emerald. Tidak ada sampah atau kotoran yang mengapung. Benar-benar cantik.




MONKEY BEACH

Sampai di Monkey Beach, boat berhenti agak di tengah laut. Oh ternyata, inilah saatnya snorkening yang sesungguhnya. Aku dan Ria (Runi ga ikut karena sedang dalam period) bersiap-siap ke belakang kapal untuk bercumbu dengan lautan. Life jacket sudah terpasang dengan erat, kacamata dan alat pernapasan sudah terpasang. Siap nyemplung. Hmm, meskipun lautnya bening, tapi sayang, ikannya tidak sebanyak yang aku bayangkan. Cuma ketemu ikan hijau bergaris hitam, ikan kuning entah apa namanya. Koral dan terumbu karang pun kurang bervariasi. Aku berenang sampai menuju pantai, sementara Ria sepertinya udah balik ke kapal. Pasir pantainya mirip dengan Khai Nok. Lembut. Ga lama, aku balik lagi ke kapal. Capek.


Wisata bahari hampir berakhir, di kapal kami diberikan makan siang dan buah-buahan. Makan siangnya enak hehehehe, nasinya seperti di Indonesia. Ada salad, nanas asam manis, ayam goreng, dan sesuatu yang digoreng tepung (lupa apaan). Udah capek, kenyang, jadinya ngantuk. Tapi sebelum ketiduran, kami udah sampai di Phi Phi Island. Depan dermaganya mirip seperti di Tomok (Danau Toba) hehehe. Bayar masuk ke dalamnya 20 Baht per orang. Di sana kami sempatkan berfoto ria dan ternyata di bagian dalamnya ada jalan menuju sebuah pantai. Phi Phi Don.



PHI PHI DON

Berbeda dengan Khai Nok Beach, Phi Phi Don suasananya lebih tenang dan jauh lebih sepi. Kami sangat menikmati berada di pantai ini. Dengan segelas jus jeruk di tangan, aku Cuma duduk di pasir sambil melihat ombak yang berlarian menjemput pasir pantai. It was so relaxing!




Kami balik dari Phi Phi Don pukul 3 sore, dan kapal bertolak menuju dermaga Rassada. Perjalanan benar-benar akan diakhiri sore ini. Baju yang masih setengah kering membuat kami kedinginan berada di dalam kapal yang ber-AC. Aku heran dengan orang lain yang kuat hanya dengan bertelanjang dada atau tetap memakai pakaian renangnya di tempat yang ber-AC :D

Sampai di Rassada Pier, kami menemui driver yang tadi menjemput ke penginapan. Pulangnya bareng driver itu lagi dan bersama dengan penumpang yang sama. Sampai di penginapan sekitar pukul 5 sore. Ga sabar pengin cepet-cepet sampai penginapan karena kami udah capek dan pengin banget mandi.

Finally sampe juga, kami bersih-bersih badan, tiduran sebentar, terus laper. Malemnya kami jalan ke tempat biasa kami makan. Hari ini menu makan malamnya nasi ayam. Terus pulangnya beli air mineral (1.5L) di 7Eleven.

Biaya hari ke-2
Tour                                  : 1,290 baht
Sewa kursi pantai             : 75 baht
Uang masuk Phi Don       : 20 baht
Jus jeruk                           : 50 baht
Makan malam                   : 40 baht
Air mineral                         :14 bant'
___________________________________

Total                                  : 1489 baht (Rp 610.500)
Rate 1 baht = Rp410


Day 6 - 7 (Bangkok: Last Day)

Jun 15, 2015

[TRIP] THAILAND: PHUKET (DAY 1)

Hai, Bloggies !! Udah lama banget ga ngurusin blog ini hehehe. Agak males sibuk sama tugas-tugas di kantor, di kuliahan, ini itu dan sebagainya :D
Nah, bulan Juni 2015 akhirnya aku bisa ambil cuti buat jalan-jalan sebentar. Trip besar tahun ini adalah ke Thailand.

  • Destinasi: Phuket dan Bangkok.
  • Waktu: 3 Juni 2015 - 9 Juni 2015
  • 3 orang
Yuk disimak ^^


DAY 1 (Rabu, 3 Juni 2015)

Setelah mendapatkan tiket promo dari AirAsia (Berangkat: Jakarta - Phuket, Pulang: Bangkok - Jakarta = 2 jutaan, aku dan seorang temanku (Runi) bersiap ke bandara. Sebenarnya ada 3 orang yang terlibat dalam trip nekat ini, tapi temanku yang lain (Ria) sudah berangkat sehari sebelumnya. 
Kami berdua berangkat dari Senayan ke Bandara Soekarno Hatta dengan menumpang shuttle kantor yang kebetulan punya jam berangkat yang sama, jam 12 siang. Kami sampai di Terminal 3 pukul 2 siang karena macet dan harus mengantar orang ke Kemayoran. Untunglah, boarding time jam 3.15 jadi kami ga perlu terburu-buru. Selain itu kami juga sudah melakukan web check-in dan ga ada bagasi (cukup bawa ransel aja) jadi bisa langsung naik ke lantai 2, ke boarding lounge Air Asia. Proses pengecekan imigrasi (cukup dengan menunjukan pasport dan boarding pass) dan security check juga ga memakan waktu yang lama karena kebetulan sedang lengang antriannya. Jadi kami masih punya banyak waktu untuk menunggu boarding gate dibuka.
Pesawat take-off dari Jakarta pukul 4 sore dan kami menempuh perjalanan selama kurang lebih 3 jam menuju Bandara International Phuket (HKT). Sekitar pukul 7  kami sudah landing di HKT. Antara Jakarta dan Thailand (Phuket) ga ada perbedaan waktu, namun anehnya matahari di Thailand lebih lama tenggelam daripada di Jakarta. Jadi meskipun waktu sudah menunjukan pukul 7 malam, langit masih terang dan kami menjumpai sunset dari jendela pesawat.
Turun dari pesawat, kami mengikuti orang-orang menuju pintu keluar. Oh ya, ada pengecekan imigrasi lagi. Di sini ada antrian, tapi ga terlalu panjang, jadi cuma sekitar 10 menit saja kami sudah berhasil melewati proses pengecakan imigrasi. Keluar dari gedung, kami langsung mencari Aiport Bus, sesuai dengan catatan yang kami bawa. Kami bertanya pada security tentang aiport bus menuju Phuket (Erawadee Bypass), namun sayangnya mereka kurang fasih berbahasa Inggris, dan hanya menunjuk pada sebuah minibus. Ternyata memang itulah yang disebut dengan Airpot Bus, berbeda dengan yang kami bayangkan. Selama ini kami membayangkan airport bus itu seperti Bus Bandara Damri di Jakarta.
Kami bertanya kepada supir dan memberitahukan kalo kami mau turun ke Erawadee Bypass, sesuai dengan informasi yang kami peroleh dari hotel. Supir memberitahukan bahwa harga yang harus dibayar adalah 100 Baht (sesuai dengan info dari web). Cukup lama kami menunggu di dalam minibus, sampai akhirnya seat sudah hampir terisi semua, baru diberangkatkan. Minibus cukup nyaman, ber-AC, ada Wi-Fi (tapi ga bisa login hiks), dan wangi melati. Ini bener lho, bau melati dari gantungan bunga melati yang sudah dironce.


I HOSTEL PHUKET
Sekitar 45 menit kami sampai di Erawadee Bypass, si supir dengan ramah menanyakan apa ada yang ketinggalan? Tapi sayangnya kami masih kurang paham dengan Thai English jadi ya udahlah, bilang No aja hehehe.
Runi sudah lumayan hafal dengan jalanan menuju hostel (berkat Google Street View :D) jadi ga ada masalah ketika mencari hostel meskipun hari sudah malam. Kami menginap di I Hostel Phuket (sudah booking dulu di booking.com). Lokasinya, dari Erawadee Bypass, jalan terus aja sampai menemukan 7Eleven di pertigaan jalan. Kemudian belok kiri masuk ke Sricuchart Soi. Jalan teruuuuuus aja sampai menemukan I Hostel di kanan jalan.
(Alamat lengkapnya: 100/394 Srisuchart Grandvill, Moo 5, Rassada Muang Phuket, Phuket Town, Thailand)
Sampai di hostel kami disambut oleh Ria yang sudah lebih dulu menginap di sana. Lalu kami makan malam di daerah sekitar hostel. Beli ayam goreng dan nasi, penjualnya berkerudung jadi mudah-mudahan halal :D Nasinya agak berbeda dengan nasi di Indonesia, di sini nasinya berbentuk lebih panjang dan lengket. Seperti ketan. Tapi cukup enak lah :D



Hostel yang kami tempati ga terlalu besar, tapi lucu karena warna-warni, bersih dan nyaman. Kamar dengan tempat tidur tingkat kapasitas 8 orang, ada kipas angin besar, sisi masing-masing ada lampu kecil dan colokan, sharing bathroom.



Biaya hari 1
-          Aiport bus        : 100 Baht
-          Hostel              : 300 Baht/orang/3D2N
-          Makan malam : 30 Baht
______________________________________

Total 430 Baht (Rp 176.300)
Rate: 1 Baht = Rp410

Sep 17, 2014

AKU: RANDOM

Aku.

















Aku sadar sepertinya traffic dan load pikiranku lagi cukup tinggi beberapa minggu ini. Semenjak semester 3 kuliahku dimulai dengan jadwal yang lumayan bikin aku kzl. Gimana ga kesel kalau ternyata ga ada jadwal masuk siang dan pulang sore seperti jadwal kuliah semester yang lalu. Memang sih, 2 minggu pertama ini aku bisa menjalankannya dengan cukup sukses, terbukti dengan selalu hadir tepat waktu bahkan sempat sarapan juga. Tapi ga tau kenapa rasanya tuh seperti beban. Bukan beban kuliahnya ya, aku sukaaaaaaaa banget sama kuliahku ini, tapi beban bangun paginya itu. Malesin :(

Aku suka tidur. Aku sangat menghargai detik-detik di mana aku bisa memejamkan mata dan membiarkan pikiranku tenggelam dalam unconsciousness (=ketidaksadaran). Aku agak terganggu kalau ada sesuatu yang bikin aku terbangun dengan tidak seharusnya. Maksudnya, bukan saatku buat bangun, misalnya: silau, berisik, salah alarm. Tapi aku bakal tetap bisa bangun pagi, bahkan pagi banget, kalau memang ada sesuatu yang harus dilaksanakan. Kuliah, ada acara khusus, atau disuruh bos datang ke kantor lebih awal. It's not a big thing to wake me up. 

Aku paham kalau pada dasarnya manusia itu adalah makhluk yang tidak suka jika diganggu. Ada sebuah perasaan tertentu yang membuat dia jadi kesel kalau merasa ada sesuatu yang mengusiknya. Aku juga gitu, kamu juga gitu, dia juga gitu, semua gitu. Maka dari itu, aku berusaha sebisa mungkin supaya aku ga mengganggu orang-orang yang ada di sekitarku.

Aku ga suka 'terpaksa' bangun, jadi aku berusaha sebisa mungkin untuk tidak mengganggu orang yang lagi tidur. Ketika aku harus bangun dan masih ada orang yang tertidur, aku lebih memlilih untuk tidak menyalakan lampu atau membuat suara yang cukup keras. Jadi mungkin aku sudah cukup terlatih untuk memakai pelembab dan bedak serta menyisir rambut tanpa cahaya dan tanpa cermin.

Aku juga suka menjalankan beberapa hal dengan satu kali jalan. Maksudnya, tidak mondar mandir untuk melakukan beberapa hal. Aku tau apa saja yang harus aku lakukan, dan aku tau apa yang harus aku lakukan terlebih dahulu tanpa harus kembali ke tempat yang sama berulang kali. Aku pikir itu cukup menghemat tenaga dan waktu.

Aku tau kalo aku tidak terlalu bersih, seperti halnya wajib cuci tangan minimal berapa kali, atau bebas debu, atau apapun sejenisnya. Aku cuma ga suka berantakan. Sesuatu yang berantakan itu ga enak banget diliat dan cukup menganggu. Aku ga peduli apakah barang-barang itu higenis atau ga, asalkan mereka ada di tempatnya dan teratur, aku nyaman. Itu juga meminimalisir kita kehilangan barang secara tiba-tiba.

Sebenarnya aku ga terlalu ambil pusing dengan apa yang orang lain lakukan dan sangat bisa memaklumi, tapi yang aku yakin adalah kalau kita punya niat baik untuk mejaga perasaan dan mengerti orang lain maka hal itu akan terjadi kepada kita. Seperti yang selalu Mama bilang waktu aku berantem sama adikku, "Jangan nyubit kalo ga mau dicubit."

***

May 23, 2014

SANGGUPKAH CINTA DIANALISIS?


Ada sebuah skenario, begini:
1.Pria A (PA) adl teman lama Wanita X (WX) dan sempat menaruh hati padanya. Namun ketika PA mengutarakan perasaannya, ternyata WX sudah lebih dulu menerima cinta dari pria lain.
2. WX sedikit menyesali keterlambatannya mengetahui perasaan PA. Apa boleh buat, pria lain inilah yang lebih cepat dan lebih berani menyatakan cintanya duluan.
3. Beberapa tahun berlalu, WX kembali melajang dan PA masih juga melajang. Sebenarnya hubungan mereka masih terjaga dan komunikasi lancar, selayaknya teman. Namun suatu ketika ...
4. PA mulai mendekati WX lagi, memberikan perhatian2 yang dulu pernah dilakukannya. PA mengulangi hal itu lagi sekarang. Tapi dia tidak tahu bahwa ...
5. Saat ini WX juga sedang dekat oleh Pria B (PB). PB lebih sering berkomunikasi dengan WX karena PA agak lebih sibuk berkarir. PB lebih sering menemani hari-hari WX.
6. WX tidak menyadari bahwa ada dua pria yang sedang berusaha mendapatkan hatinya. Bagaimana WX tahu, jika tidak ada satupun di antara mereka yang memberikan perhatian lebih.
7. Di sisi lain, ada wanita yang memendam perasaan kepada PB. Sebut saja (WY). Ternyata PB mengetahuinya karena gerak-gerik WY dapat terbaca olehnya, namun PB berpura-pura tidak peduli dengannya.

Jadi, menurut kalian, 
(a) siapa berhak bersanding dengan siapa? 
(b) apa yang seharusnya dilakukan oleh kedua pria tsb? 
(c) apa yang seharusnya dilakukan oleh kedua wanita tsb?  



Apr 14, 2014

[PSIKOLGI] SCHIZOPHRENIA


Hai!
Kali ini aku mau share tentang penyakit kejiwaan yang udah ga asing lagi. Orang awam banyak yang menyebutnya 'sakit gila'. Tapi sebenarnya lebih tepat disebut Schizophrenia atau Skizofren.
Yuk disimak!


APA?
Kata Om Wiki, Schizophrenia atau Skizofrenia ( /ˌskɪtsɵˈfrɛniə/ atau /ˌskɪtsɵˈfriːniə/) adalah kelainan mental yang ditandai oleh gangguan proses berpikir dan respon emosi yang lemah. Keadaan ini pada umumnya dimanifestasikan dalam bentuk halusinasi pendengaran, paranoid atau waham yang ganjil, atau cara berbicara dan berpikir yang kacau, dan disertai dengan disfungsi sosial dan pekerjaan yang signifikan.
Singkatnya gini ..
Schizophrenia adalah penyakit mental yang mengganggu kemampuan seseorang untuk memahami realitas atau menafsirkan kenyataan secara berbeda.
Orang dengan schizophrenia dapat mendengar suara yang tidak didengar orang lain atau mereka dapat percaya bahwa orang lain membaca pikiran mereka, mengendalikan pikiran mereka atau berencana menyakiti mereka. Pengalaman-pengalaman ini amat mengerikan dan dapat menyebabkan ketakutan, kecanduan atau kemarahan yang ekstrim. Orang dengan schizophrenia dapat berbicara yang tidak masuk akal, dapat duduk selama berjam-jam tanpa bergerak atau banyak bicara, atau dapat terlihat baik-baik saja sampai mereka mengatakan apa yang sebenarnya mereka pikirkan.
Schizophrenia yang dalam bahasa awam berarti sakit jiwa alias gila. Seseorang dikatakan terkena Schizophrenia jika limitasi dan judgement terhadap realitasnya berubah dengan kata lain kesadaran mereka berubah, bukan menurun seperti orang yang gegar otak.

ADA BERAPA MACAM?
Para pakar telah mengklasifikasikan Schizophrenia menjadi 5 subtipe, berdasarkan gejala yang dialami oleh penderitanya.
1. Schizophrenia Paranoid
Adalah satu jenis schizophrenia di mana penderitanya mengalami delusi dan halusinasi pendengaran. Mereka percaya bahwa ada orang lain yang vbersekongkol melawan mereka, atau orang-orang yang mengirim pesan kepada mereka melalui telvisi, radio, dsb. Mereka merasa sedang dimata-matai oleh orang yang mereka percaya. Mendengar suara-suara yang mengomentari perilaku mereka, berbicara dengan mereka, dan menyuruh mereka untuk melakukan sesuatu. Jenis schizophrenia ini dianggap paling mudah untuk diobati dibandingkan dengan jenis lainnya.

2. Schizophrenia Tidak Teratur
Mereka berperilaku seperti anak kecil, bicara tidak teratur, dan perilkau serta proses pemikiran yang tidak biasa. Mereka tidak mampu mengatur pikiran mereka dan berpikir dengan logis. Mereka juga cadel dalam berbicara, membuatnya sulit untuk dipahami atas apa yang mereka bicarakan. Memiliki suara yang monotn, ekspresi wajah kosong atau bergerak dan berperilkau tanpa arah. Mereka tidak bisa mengurus diri sendiri, seperti kebersihan diri. Hali ini membuat mereka merasa gelisah dan frustasi.
3. Schizophrenia Katatonik
Penderitanya tidak terkoordinasi, merasa canggung, dan memiliki perangai yang tidak biasa. Memliki gangguan dalam gerakan. Mereka cenderung untuk membuat gerakan berulang-ulang yang tidak biasa, seperti mengepakan tangan atau kaki mereka. Dalam beberapa kasus, penderita tipe ini akan duduk, berdiri, atau tinggal dalam posisi yang aneh selama berjam-jam bahkan berhari-hari. Mereka benar-benar tidak mampu mengurus diri sendiri karena perilaku mereka. Kadang orang tersebut mengulangi satu kata atau kalimat berulang-ulang.
4. Schizophrenia Residual
Penderita gangguan jenis ini menunjukan gejala seperti suara yang monoton, wajah kosong, kurangnya kebhagaiaan, ketidakmampuan untuk melakukan suatu kegiatan yang direncanakan, kurangnya interaksi dengan orang lain. Orang ini membutuhkan bantuan dalam kegiatan sehari-hari karena mereka tidak bisa mengurus diri sendiri. 
5. Schizophrenia Tidak Terdiferensiasi
Schizophrenia ini adalah jenis yang menunjukan gejala yang tidak dapat dikategorikan  Ini berarti ada gejala yang berbeda dan menonjol dalam setiap jenis, tetapi tidak dapat dikelompokkan ke dalam salah satu dari jenis schizophrenia.

PENYEBABNYA?
Beberapa peneliti percaya bahwa penyakit ini dapat terjadi akibat unsur kimia pada otak bermasalah, termasuk neurotransmiter dopamin dan glutamat. Hal ini telah dibuktikan dari sebuah studi neuroimaging yang menunjukkan perbedaan dalam struktur otak dan sistem saraf pusat dari penderita schizophrenia.
a. Genetika
Resiko terbesar timbulnya schizophrenia adalah adanya hubungan saudara tingkat pertama dengan penyakit (risikonya 6.5%); lebih dari 40% pada kembar monozigotik dari penderita schizophrenia juga terpengaruh.
b. Lingkungan
Faktor lingkungan berhubungan dengan timbulnya schizophrenia diantaranya adalah lingkungan tempat tinggal, penggunaan obat dan stres masa kehamilan.
Faktor lain yang memainkan peranan penting termasuk isolasi sosial dan imigrasi yang berhubungan dengan kesulitan sosial, diskriminasi rasial, dssfungsi keluarga, pengangguran, dan kondisi perumahan yang buruk.
c. Penyalahgunaan Obat
Sejumlah obat dihubungkan dengan timbulnya schizophrenia, termasuk kanabis, kokain, dan amfetamin. Meskipun tidak secara umum dipercaya sebagai satu sebab penyakit, penderita skizofrenia menggunakan nikotin dengan rerata yang jauh lebih besar dibandingkan populasi pada umumnya.
d. Faktor Perkembangan
Faktor-faktor seperti hipoksia dan infeksi, atau stres dan malnutrisi pada ibu di masa perkembangan janin, dapat mengakibatkan sedikit peningkatan resiko skizofrenia di kemudian hari.

PENGOBATAN?
Schizophrenia adalah kondisi kronis yang membutuhkan penanganan seumur hidup . Meskipun gejalanya sudah mereda, penderitanya memerlukan bantuan obat-obatan dan terapi. Gejala schizophrenia baru akan mereda setelah beberapa minggu pengobatan. Obat-obatan digunakan untuk mengontrol gejala schizophrenia yang muncul. Dokter mungkin akan memberikan jenis atau dosis obat yang berbeda-beda, bergantung pada perkembangan pasien  .
Terapi juga sangat dibutuhkan. Beberapa jenis terapi yang bisa dilakukan misalnya terapi keluarga, terapi individual, pelatihan kemampuan bersosialisasi, dan rehabilitasi kemampuan bekerja. Keluarga dan orang-orang di sekitar penderita schizophrenia juga harus aktif berperan. Mereka perlu mengetahui cara menangani stres, mencari informasi tentang schizophrenia, bergabung dengan support group, dan fokus terhadap keinginan untuk membaik


Also posted on Kaskus

Apr 10, 2014

[PSIKOLOGI] TOURETTE'S SYNDROME


Hai, Bloggies!
Apakah kalian pernah berjumpa dengan orang yang bertingkah aneh secara terus-menerus? Atau pernahkah kalian berkomunikasi dengan orang yang selalu mengeluarkan bunyi-bunyian aneh?
Pernahkah kalian mendengar suatu sindrom bernama TOURETTE'S?
Yuk, hari ini aku mau share tentang TOURETTE'S SYNDROME :)




Apakah TOURETTE'S SYNDROME itu?
Menurut Wikipedia, Sindrom Tourette (juga disebut penyakit Tourette, sindrom Gilles de la Tourette, GTS atau Tourette atau TS) adalah penyakit neuropsikiatrik yang membuat seseorang mengeluarkan ucapan atau gerakan yang spontan (tic) tanpa bisa mengontrolnya. Penyakit ini diwariskan secara turun temurun dan seringkali dikaitkan dengan pengeluaran ucapan kata-kata kotor, kasar, atau menghina yang tak dapat ditahan (koprolalia).
Penyakit ini ditemukan pada tahun 1885 dan diberi nama sesuai nama penemunya, yaitu ahli syaraf dari Perancis, Georges Gilles de la Tourette 
Georges Gillies de la Tourette

Pada hampir semua anak, Tourette's Syndrome merupakan gerakan yang berulang, dimana kecemasan, stres, dan kelelahan seringkali meningkatkan terjadinya gerakan syaraf yang tidak terkontrol.

Penyebab TOURETTE'S SYNDROME ...
Penyebab dari munculnya Tourrete's Syndrome belum dapat diketahui secara pasti. Para ahli memperkirakan bahwa faktor genetik dan lingkungan memiliki peran penting dalam sindrom ini. Namun banyak kasus menunjukan bahwa Tourette Syndrom tidak diwariskan oleh orang tua. 

Gejala TOURETTE'S SYNDROME
Gejala awal Tourette's Syndrom pertama kali muncul pada masa anak-anak terutama usia 3-9 tahun. Banyak individu dengan Tourette's Syndrom mengalami gejala hiperaktif, depresi, kecemasan, perilaku impulsif dan gangguan perilaku lainnya.

Kriteria diagnosis untuk penyakit Tourette (Bagheri, Kerbeshian, & Burd, 1999):
  1. Memiliki lebih dari satu gerak motorik dan satu atau lebih gerak syaraf vokal yang telah muncul pada waktu tertentu selama sakit
  2. Gerak syaraf terjadi pada banyak waktu dalam sehari pada setiap hari atau berselang-seling selama periode waktu tertentu selama lebih dari satu tahun, dan selama periode tersebut tidak ada periode waktu yang terbebas dari gerak syaraf selama lebih dari tga bulan.
  3. Penyebab yang mengganggu penyakit ini ditandai dengan stres atau ketidaksesuaian sosial, hubungan dengan yang lain yang berkaitan dengan pentingnya area fungsi.
  4. Kemunculannya sebelum usia 18 tahun.
  5. Hal yang mengganggu tidak tergantung pada pengaruh fisik atau obat-obatan (seperti stimulan) atau kondisi medis umum (seperti penyakit Hutington atau postiviral encephalitis) 

Apakah TOURETTE'S SYNDROME  bisa diobati?



Disamping pemberian obat-obatan yang harus terus diberikan, terapi secara psikologis juga harus dilakukan dan diberikan kepada subjek untuk membantu proses pencegahan penyakit tourette syndrome ini agar tidak semakin parah.

  • Terapi Perilaku   
Program pemberian reinforcement positif menjadi suatu cara yang dapat menolong penyimpangan gerak syaraf. Perilaku target mungkin dikategorisasikan dalam dua kelompok, yaitu defisiensi keahlian, atau area yang secara khusus menjadi konsentrasi untuk melatih keahlian sosial dan akademis, serta perilaku diluar batas, hal ini bertujuan untuk membantu pasien mengurangi frekuensi dari munculnya perilaku yang dimiliki.
  • Pemantauan 
Walaupun bukan sesuatu yang darurat, seperti perilaku menyakiti diri sendiri atau keadaan yang tak terduga, terapis dapat mengikuti pasien selama beberapa bulan sebelum melakukan tritmen yang telah dirancang. Beberapa tujuan dari pengobatan tahap pertama adalah untuk : membuat dasar dari simptom yang ada; menemukan hal yang berhubungan dengan kesulitan di sekolah, keluarga, dan hubungan dengan teman; memberikan tes psikologis dan medis; memantau jarak dan fluktuasi simptom yang paling sering; dan membentuk hubungan.
  • Psikoterapi 
Sebagai tambahan, terapis harus menggunakan teknik perilaku khusus (seperti hipnoterapi dan relaksasi) dan akan ada alternatif pengobatan lain yang dapat dilakukan (seperti akupuntur dan suplemen diet). Teknik perilaku kognitif yang spesifik dapat dikembangkan untuk digunakan untuk pasien tertentu dengan tourette syndrome.
  • Habit Reversal 
Habit reversal terdiri dari beberapa komponen, yaitu pelatihan terhadap kesadaran awareness training) dan pemantauan terhadap diri sendiri, pelatihan relaksasi, prosedur respon pengganti (competing response), manajemen yang berkelanjutan, dan pemantauan terhadap ketidaknyamanan. Penderita akan diberikan hal-hal tersebut sebagai tugas rumah.
  • Supportive Therapy 
Dalam kondisi terapi bentuk dukungan ini, penderita memilih topik pembahasan sendiri dalam sesi pertemuan dan fokus terhadap pengalaman, refleksi, dan mengekspresikan perasaan tentang apa yang terjadi di dalam kehidupan dan bagaimana pemecahan masalahnya.
  • Intervensi sekolah  
Tetapi akan menjadi lebih baik bila penderita tourette syndrome dapat berinteraksi dengan teman-teman di kelas apabila memang tingkat keparahannya belum terlalu tinggi. Hal ini supaya keparahan penyakitnya tidak bertambah karena membuat penderita merasa mendapat dukungan dan perhatian dari teman-teman di sekolahnya.
  • Hubungan dengan keluarga 
Keluarga dapat menolong penderita untuk melawan hal-hal negatif yang dapat mengganggu stabilitas si penderita (Dhamayanti, Riandani, & Resna, 2003). Sejumlah anak-anak yang mengalami kerusakan neuropsychiactirc (saraf) dan keluarganya memang perlu mendapatkan dorongan dan pelayanan terutama mereka yang sedang mengalami pertumbuhan pada saat sekarang ini
  • Psikoedukasi 
Dalam hal ini, pemerintah seharusnya memiliki program yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada seluruh masyarakat mengenai kesehatan mental. Program ini dapat menyertakan pihak Departemen Sosial, Departemen Sosial, BKKBN, hingga LSM di bidang-bidang kesehatan. 
Tidak hanya itu, pemerintah dapat memperkenalkan tiap-tiap penyakit yang ada melalui cara-cara tertentu untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dan membuat masyarakat lebih memahami dan lebih peduli dengan lingkungan sekitar. 
Hal ini dikarenakan sebenarnya masyarakat harus memberi dukungan secara moral bagi penderita suatu penyakit, dalam hal ini adalah tourette syndrome untuk mencegah bertambah parahnya penyakit itu. Masyarakat harus diberi tahu bahwa tourette syndrome bukanlah penyakit menular yang perlu ditakutkan.

***

OK guys, ada sedikit 'pencerahan' tentang hal ini? Kalo ada yang punya pengalaman dengan para Tourettes bisa share juga di sini .. Atau mau nambahin dan ada koreksi? Boleh juga :)
Thanks for reading ^^

N.B. : 
Video tentang Tourettes bisa lihat di sini
Also posted on Kaskus
Copyright © 2014 WELCOME TO MY WORLD !